- Back to Home »
- Knowledge »
- BATIK TEKNIK JUMPUTAN
Posted by : MAGENTA 10 IPA3 33
Senin, 07 September 2015
Banyak orang orang mengira bahwa Tiedye adalah teknik mewarnai kain yang diciptakan oleh kaum Hippies dari Amerika ketika tahun 1960 an menentang Perang yang sedang dilakukan di Amerika di Vietnam dan Negara lainnya. Padahal jika ditelusuri melalui seejarah negeri ini, pada Prasasti Sima yang dibuat pada Abad 10, menujukkan bahwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat kain dengan pola mirip seperi pola tiedye ini.
Di Indonesia, masyarakat banyak mengenal dengan berbagai sebutan untuk teknik pewarnaan ala tiedye ini. Di Palembang, masyarakatnya menyebut kain ini dengan istiliah Pelangi, sedangkan Jawa, orang menyebutnya Tritik. Lain lagi dengan Saudara kita di Banjarmasin, yang menyebutnya Sasirangan. Dan over all, kebanyakan masyarakat kita menyebutnya dengan Jumputan atau Ikat.
Pada prinsipnya, Jumputan ialah teknik membuat pola dengan mengikat kain pada beberapa bagian yang sebelumnya dicelup pada zat warna. Untuk itu Jumputan banyak juga dikenal dengan teknik celup ikat. Secara prinsip teknik ini hampir sama dengan Teknik Batik. Ketika membatik, bagian yang tertutup oleh malam (lilin) waktu dicelupkan ke dalam bahan warna tidak akan terkena warna. Nah, sedangkan di proses Jumputan, fungsi malam atau lilin diganti dengan ikatan tali pada kain sebelum dicelupkan, sehingga membuat jumputan menjadi lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan Batik.
Teknik celup ikat atau jumputan ini sebenarnya dapat diterapkan pada kebanyakan kain, namun untuk membuat hasil yang maksimal, maka kain yang berbahan Katun, menjadi bahan yang terbaik untuk diaplikasikan pada teknik ini. Ada banyak cara yang dapat dikembangkan dari teknik celup ikat ini untuk mendpatkan efek hasil akhir yan berbeda beda. Efek yang berbeda beda ini dapat dicapai antara lain dengan perbedaan cara melipat dan mengikat kain yang dibuat produk, semakin bervariasi pula efek pola yang dihasilkan.
Saat ini kain jumputan sudah berkembang dengan sangat pesat, dan banyak dipakai oleh para desainer untuk dipalikasikan dalam karya karya mereka. Kita bisa dengan mudah mendapatkan bahwa kain jumputan sudah dalam bentuk Baju Wanita atau Dress Busui Friendly, Gamis untuk Muslimah berhijab, celana jeans, kaos, dll.